MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Pencemaran
Tanah Dan Air
(Pollution
To Soil And Water)
Nama Kelompok :
Imam Sopingi (E1C012008)
Supriadi (E1C012011)
M.Gendro Gusmantoro (E1C012034)
Nurrohman (E1C012028)
Supiandi (E1C012023)
PROGRAM STUDI
PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena dengan qudrah dan iradah-Nya lah penulis telah
dapat menyelesaikan makalah ini . Pada kesempatan ini secara khusus penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kerabat yang telah
memberi petunjuk dan dorongan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang ada.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang ada.
Akhirnya
penulis mohon kepada Allah SWT memberi kekuatan untuk mendarma baktikan ilmu
yang ada.
Wassalamu’alaikum
Wr Wb.
Bengkulu,
Mei 2013
Tim Penyusun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN.........................................................................................
A.
Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................
A.
Pencemaran Air............................................................................................................
A.1. Penyebab Pencemaran Air..................................................................................
A.2. Proses
Pencemaran Air........................................................................................
A.3. Dampak Pencemaran Air....................................................................................
A.4.
Upaya
yang Harus Dilakukan.............................................................................
B.
Pencemaran Tanah........................................................................................................
B.1. Penyebab Pencemaran Air..................................................................................
B.2. Proses
Pencemaran Air........................................................................................
B.3. Dampak Pencemaran Air....................................................................................
B.4.
Upaya
yang Harus Dilakukan.............................................................................
BAB
III KESIMPULAN........................................................................................................
DAFTAR PERPUSTAKAAN...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia
merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam
lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai
dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang
dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat,
kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah,
kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus
berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat
manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin
berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros,
konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan
lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh
perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia
adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan
tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan
gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera
nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan
berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari
meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi
manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah
pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan.
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses
industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi
kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan
kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari
kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1.
Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan
semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.
2.
Industri mengeluarkan limbah yang mencemari
lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah
tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3.
Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami
(insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan
semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pernah terjadi bencana lingkungan
seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan
agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENCEMARAN AIR
Pencemaran
air adalah
suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Persoalan
pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang
tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan
tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700
juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India
meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina
menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air
merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih
berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada
kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari
teluk dan muara diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung
kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai
dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
A.1.
Penyebab Pencemaran Air
Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat
masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang
banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari
industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan),
dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
yaitu:
·
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
·
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di
sungai citarum
·
pencemaran air oleh sampah
A.2. Proses Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi pada
air permukaan maupun air dalam tanah. Yang dimaksud dengan air permukaan adalah
air sungai, air danau, air sumur dangkal, air laut, sedang yang dimaksud
dengan air dalam tanah adalah sungai bawah tanah, lapisan air dalam tanah. dan
air sumur dalam.
• PROSES Pencemaran air permukaan.
Air yang semula merupakan air hujan,
akan menghanyutkan berbagai macam limbah dan kotoran lain baik yang berada
dipermukaan tanah maupun yang telah dialirkan oleh air sungai. Kotoran tersebut
sangat bervariasi, dapat merupakan kotoran organik (kotoran manusia, hewan dan
sisa tumbuhan), maupun kotoran anorganik. Air itu menyerap karbon dan nitrogen
yang berasal dari tumbuhan dan tercampur debu. Air tersebut mengalir sepanjang
sungai, terakumulasi di danau yang akhirnya mengalir ke laut. Air yang tingkat
kotorannya mencapai tingkat yang membahayakan manusia dan kehidupan lain
disebut sebagai air yang telah tercemar
• PROSES
Pencemaran air dalam tanah.
Air
permukaan yang sudah tercemar sebagian mengalir di permukaan dan sebagian yang
lain masuk ke dalam lapisan tanah. Air yang menguap sesudah berada di udara
yang suhunya dingin, akan segera terkondensasi dan kemudian jatuh lagi sebagai
air hujan atau salju. Air yang merembes ke dalam tanah mengalir melalui
berbagai lapisan tanah dan akhirnya berkumpul di suatu tempat dan membentuk
lapisan air dalam tanah.
Pencemaran air sumur dangkal atau air sumur pompa dangkal sangat dimungkinkan terjadi sebagai akibat rembesan air kotor, septi tank yang merembes ke bawah masuk ke dalam lapisan dalam tanah atau melalui retakan. Air yang masuk ke dalam tanah dapat mengalami penyaringan alamiah, namun penyaringan itu tidak cukup untuk membersihkan air dalam tanah secara alamiah.
Pencemaran air sumur dangkal atau air sumur pompa dangkal sangat dimungkinkan terjadi sebagai akibat rembesan air kotor, septi tank yang merembes ke bawah masuk ke dalam lapisan dalam tanah atau melalui retakan. Air yang masuk ke dalam tanah dapat mengalami penyaringan alamiah, namun penyaringan itu tidak cukup untuk membersihkan air dalam tanah secara alamiah.
A.3. Dampak Pencemaran Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat
yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai
polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak
sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau
logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ
tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai
akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai
dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau
samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis
kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut
dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik,
melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan,
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat
dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata
terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya
menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang
ditimbulkan oleh polusi air:
1.
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen.
2.
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
(eurotrofikasi)
3.
Pendangkalan dasar perairan.
4.
Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan
perubahan ekologi.
5.
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran
cacat.
6.
Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai
selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna
terutama predator.
7.
Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan
burung.
8.
Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
A.4.
Upaya yang Harus Dilakukan
Pengenceran dan penguraian polutan
air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung
bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar
dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk.
Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1.
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
daerah perumahan atau pemukiman.
2.
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak
mencermari lingkungan atau ekosistem.
3.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida
dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
4.
Memperluas gerakan penghijauan.
5.
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran
lingkungan.
6.
Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti
lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7.
Melakukan intensifikasi pertanian.
Banyak orang mengatakan ” lebih baik
mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di
bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir
genangan :
1.
Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu
program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan
yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok adukan
beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang
tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran/drainase lingkungan
pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
2.
Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih
terdapat ruang-ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan
sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap
kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya
kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
1.
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita
cukup baik dan banyak.
2.
Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk
menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
3.
Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah
selokan-selokan rumah/talang-talang rumah, air dapat dialirkan kesumur-sumur
resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga
(air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena
bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah
tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
4.
Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian
20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang
permukaan air banjir
5.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk
rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang
terencana secara mendetail.
B.
PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai
makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada
tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita
berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi
ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah
pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran
tanah adalah
keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Tanah
Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah
Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing
untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia
tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini
menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi.
Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah
begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan
diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1.
Tanah tidak subur
2.
pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah
basa)
3.
Berbau busuk
4.
Kering
5.
Mengandung logam berat
6.
Mengandung sampah anorganik
Tanah
tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih
memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak
keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat
keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah
yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari
pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :
1.
Tanahnya subur
2.
Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3.
Tidak berbau busuk
4.
Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5.
Tidak Mengandung logam berat
6.
Tidak mengandung sampah anorganik
B.1.
Penyebab Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah, karena
pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat
dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan
sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar
tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida
belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung
bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah
industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan
pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan
ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah
sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari
daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan
wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
a. Limbah padat
berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme
seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita
setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi,
yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
b. Limbah cair
berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari
sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam
suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam
dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg,
Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa
sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk
urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan
tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara
tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama
tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebut.
B.2.
Proses
Pencemaran Pada Tanah
Proses
pencemaran tanah biasanya terjadi karena misalnya: limbah domestik dan
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida (limbah pertanian) ;yang tercampur dalama air
kemudian masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
B.3.
Dampak Dari Pencemaran
Tanah
Ø Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.
Ø Dampak Pada Lingkungan Atau
Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di
mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan
pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan
kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
B.4.
Upaya Yang Harus Dilakukan.
Limbah domestic, yang sangat banyak
penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik
atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau
sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang
untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah,
misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga
terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus
kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang
tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan
mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai
atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang
kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara
mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.
Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai
cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
antara lain dapat dilakukan sebagai berikut :
Langkah pencegahan, Pada umumnya pencegahan ini pada
prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran,
misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain :
1.
Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam
tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2.
Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang
tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik
secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak
dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil,
kemudian dikubur.
3.
Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung
logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4.
Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara
sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5.
Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa
organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
BAB III
PENUTUP
·
KESIMPULAN
Polusi air adalah peristiwa masuknya
zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air
terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga.
Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir. Bahan atau logam
berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ
tubuh manusia dan menyebabkan kanker. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam
zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi
pertanian. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari
penyumbatan.
Pencemaran tanah adalah keadaan
dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak
dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
http://Wikipedia.Com
Soekarto. S.
T. 1985. Penelitian Organoleptik
Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia.
2011. Pencemaran Tanah (On-line). http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah. diakses Desember
2011.